Sunday, December 27, 2009

Tinggal di Washington, D.C. part 1

Sejak tahun 2006 saya tinggal di Washington, D.C. Awalnya kepindahan saya itu hanya karena mau mencari pengalaman kerja selama satu tahun setelah selesai kuliah dan sebelum kembali ke Indonesia. Alhamdulillah pengalaman kerja saya itu kemudian menjadi pekerjaan tetap sampai sekarang.

Tinggal di Washington, D.C. itu ada enaknya ada enggaknya. Enaknya, banyak tempat-tempat gratis yang bisa dikunjungi. Nggak heran tiap hari banyak turis dimana-mana. Kebetulan kantor saya dekat dengan National Mall, dimana banyak terdapat musium-musium bersejarah dan arts, juga monumen-monumen nasional. Salah satunya adalah "monas" yang ada di foto itu. Tahun lalu karena tugas dan kewajiban kantor, saya terpaksa menginap karena harus meliput inagurasi presiden Obama. Di hari H saya dan temen-temen kantor pergi ke jalan yang ramainya sudah seperti pasar dadakan, berdesak-desakan, berjejal-jejalan, hanya untuk menyaksikan inagurasi tersebut secara langsung. Alhasil kebagian nonton cukup dari layar yang terpampang dekat dengan monas yang letaknya jauh dari Capitol Hill, tempat inagurasi. Setelah berdesak-desakan dengan orang dan berada dalam kondisi kedinginan, barulah terpikir, kenapa nggak nonton dari TV aja yah. Tapi untuk saya ini pengalaman yang nggak akan terlupakan. Ada yang kekunci di WC portable dan nggak bisa keluar karena pintunya terdesak oleh orang yang ada di luar. Ada yang naik pohon dan atap gedung untuk nonton. Ada yang melanggar sampai lompat pagar (saya salah satunya). Nekat memang, tapi apa boleh buat. Tapi hal itu menjadi pelajaran buat saya. Karena saya "baru nyadar" kenapa pagar tersebut tidak boleh dilompati. Jawabannya adalah, karena daerah yang di pagar itu sudah penuh orang, makanya ada pagar. Alhasil desak-desakan kembali terjadi, seperti di terowongan mina, walaupun saya belum pernah kesana. Jadi, moral of the story adalah, jangan melanggar peraturan, walaupun banyak orang yang sekarang punya moto "peraturan ada untuk dilanggar."


Cheers,

missGarba

No comments:

Post a Comment